Rabu

Renungan Hati: Sandaran Hati (مَسْنَدالقلب



Bismillah.

Suadaraku Yang baik hati,

Ketika seorang dirundung kelalaian dan mengalihkan seluruh perhatianya kepada sesuatu yang terlampau dia cintai berupa harta yang dimiliki, wanita cantik penggoda dan pria yang tergoda , juga kepada keanggkuhan diri untuk selalu dihormati dan dinomor satukan dalam kedudukan tahta yang merupakan fatamorgana dunia ini, inilah hamba yang patut dikatakan menyandarkan hatinya kepada keduniaan.Mari kita sadarkan diri ini bahwa sikap menyandarkan hati seperti ini adalah kebodohan apabila yang mengalami adalah hamba yang menginginkan sandaran hati yang hakiki dan sejati. dimana menyandarkan hati dengan hal hal diatas hakikatnya menanam benih wahn (Terlalu cinta terhadap keduniaan dan Ketakutan terhadap kematian) sehingga bibit ini akan tumbuh subur dan membesar yang berbuah kesengsaraan yang sungguh akan meyayat hati dan jasmani didunia dan ahkirat.

Minggu

Menulis, dari Makna hingga Daya



kata-kata kita menjelma boneka lilin
saat kita mati untuk memperjuangkannya
kala itulah ruh kan merambahnya
dan kalimat-kalimat itupun hidup selamanya
-Sayyid Quthb-
Menulis adalah mengikat jejak pemahaman. Akal kita sebagai karunia Allah ‘Azza wa Jalla, begitu agung dayanya menampung sedemikian banyak data. Tetapi kita kadang kesulitan memanggil apa yang telah tersimpan lama. Ilmu masa lalu itu berkeliaran dan bersembunyi di jalur rumit otak. Maka menulis adalah menyusun kata kunci untuk membuka khazanah akal; sekata menunjukkan sealinea, satu kalimat untuk satu bab, sebuah paragraf mewakili berrangkai kitab. Demikianlah kita fahami kalimat indah Imam Asy-Syafi’i; ilmu adalah binatang buruan, dan pena yang menuliskan adalah tali pengikatnya.
 

Menjaga, Menata, lalu Bercahaya



Salman Al Farisi memang sudah waktunya menikah. Seorang wanita Anshar yang dikenalnya sebagai wanita mukminah lagi shalihah juga telah mengambil tempat di hatinya. Tentu saja bukan sebagai kekasih. Tetapi sebagai sebuah pilihan dan pilahan yang dirasa tepat. Pilihan menurut akal sehat. Dan pilahan menurut perasaan yang halus, juga ruh yang suci.
Tapi bagaimanapun, ia merasa asing di sini. Madinah bukanlah tempat kelahirannya. Madinah bukanlah tempatnya tumbuh dewasa. Madinah memiliki adat, rasa bahasa, dan rupa-rupa yang belum begitu dikenalnya. Ia berfikir, melamar seorang gadis pribumi tentu menjadi sebuah urusan yang pelik bagi seorang pendatang. Harus ada seorang yang akrab dengan tradisi Madinah berbicara untuknya dalam khithbah. Maka disampaikannyalah gelegak hati itu kepada shahabat Anshar yang dipersaudarakan dengannya, Abud Darda’.
 

Nazhar, Bukan Sekedar Ta’aruf



Engkaulah itu minyak atar
Meskipun masih tersimpan
Dalam kuntum yang akan mekar
-Iqbal, Javid Namah-
 
“Seandainya kami bisa membelikan janggut untuk Qais dengan harta kami”, kata orang-orang Anshar, “Niscaya akan kami lakukan.” Semua sifat dan jiwa kepemimpinan memang ada pada pemuda ini. Nasabnya juga terkemuka lagi mulia. Kecuali, ya itu tadi. Janggut. Salah satu simbol kejantanan dalam kaumnya yang sayangnya tak dimilikinya. Wajahnya licin dan bersih.
Namanya Qais ibn Sa’d ibn ‘Ubadah. Ayahnya, Sa’d ibn ‘Ubadah, pemimpin suku Khazraj di Madinah. Rasulullah menyebut keluarga ini sebagai limpahan kedermawanan. Ketika para muhajirin datang, masing-masing orang Anshar membawa satu atau dua orang yang telah dipersaudarakan dengan mereka ke rumahnya untuk ditanggung kehidupannya. Kecuali Sa’d ibn ‘Ubadah. Dia membawa 80 orang muhajirin ke rumahnya!

Yang Tercatat untuk Direnungi



-kata pengantar untuk Menyimak Kicau Merajut Makna-
Pada sesama, “Perhatikan apa yang dikatakan, tak perlu kau lihat siapa pengucapnya.”
Tapi untuk diri, “Sudah seharusnya tiap kita melayakkan diri untuk didengar.”

Sebelum kedatangan Imam Asy Syafi’i (150-204 H) ke Kairo, adalah tiga orang murid Imam Malik ibn Anas (93-185 H) yang menjadi muara rujukan bagi kemusykilan penduduk Mesir dan Afrika pada umumnya di zaman itu. Mereka adalah ‘Abdullah ibn Wahab (125-197), ‘Abdurrahman ibn Al Qasim (128-191), dan Asyhab ibn ‘Abdil ‘Aziz Al Qaisi (150-204).
Suatu hari, antara Imam Asyhab dan Imam Ibn Al Qasim terjadi perbedaan pendapat tajam atas suatu persoalan. Maka berkatalah Asyhab, “Aku mendengar Malik berkata begini”. Ibn Al Qasim menimpali, “Justru aku mendengar Malik tidak berkata seperti itu, melainkan begini.”
“Aku bersumpah”, ujar Asyhab yang termuda itu dengan suara meninggi, “Bahwa ucapanmu itu keliru!”

Sabtu

Mencatat Faidah: Tips Mudah dalam Mengumpulkan Banyak Ilmu



A. Muqaddimah
 
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
 
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ :
 
Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahihnya (2699) sebuah hadits dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi bersabda:
 
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ
 
“Barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”.
Al-Hafizh Ibnu Rajab berkata: “Menempuh jalan menuntut ilmu memiliki dua makna:
  • Pertama: Secara hakekat, yaitu melangkahkan kaki untuk menghadiri majlis ilmu
  • Kedua: Lebih luas, yaitu menempuh berbagai cara yang mengantarkan menuju ilmu seperti menulis, menghafal, mempelajari, mengulangi, memahami dan lain sebagainya.[1]

Jumat

10 Faidah Tentang Wanita




. WANITA JUGA MEMBUTUHKAN ILMU

Al-Hafizh Ibnul Jauzi pernah mengeluhkan keadaan para wanita pada zamannya, katanya: “Berapa kali kuanjurkan kepada manusia agar mereka menuntut ilmu syar’I, karena ilmu laksana cahaya yang menyinari. Menurutku kaum wanita lebih dianjurkan dari kaum lelaki, karena jauhnya mereka dari ilmu agama, dan hawa nafsu begitu mengakar pada mereka. Kita lihat seorang putrid yang tumbuh besar tidak mengerti tata cara bersuci dari haidh, tidak bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan tidak mengerti rukun-rukun Islam atau kewajiban istri terhadap suami, akhirnya mereka mengambil harta suami tanpa izinnya, menipu suami dengan anggapan boleh demi keharmonisan rumah tangga serta musbibah-musibah lainnya”.[1][2]
Ini pada zaman Ibnul Jauzi, lantas bagaimana kiranya beliau mendapati wanita zaman kita? Betapa banyak para wanita zaman sekarang yang begitu mengerti tentang kehidupan par artis, pemain film secara detail, tetapi dia tidak mengerti tentang hukum darah haidh.
.

Sekuntum bunga yang menebarkan aroma wangi…



Sesungguhnya pengetahuan seorang istri kepada hal-hal yang disenangi suaminya dan yang dibencinya; baik berupa perkataan maupun perbuatan, lalu istri melaksanakannya, maka hal tersebut merupakan
salahsatu diantara rukun kebahagian didalam rumahnya.

Mari kita perhatikah kisah ini!
Tatkala Qadhi Syuraih menikahi seorang wanita dari bani Tamim…
Pada hari...memulai membina rumah tangga dengan istrinya, Syuraih berkata:

Hadits Sedekah Jika Tak Sampai Yang Dituju


 
 
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
 


وعن أبي يَزيدَ مَعْنِ بنِ يَزيدَ بنِ الأخنسِ ، وهو وأبوه وَجَدُّه صحابيُّون ، قَالَ : كَانَ أبي يَزيدُ أخْرَجَ دَنَانِيرَ يَتَصَدَّقُ بِهَا ، فَوَضعَهَا عِنْدَ رَجُلٍ في الْمَسْجِدِ ، فَجِئْتُ فأَخذْتُها فَأَتَيْتُهُ بِهَا . فقالَ : واللهِ ، مَا إيَّاكَ أرَدْتُ ، فَخَاصَمْتُهُ إِلى رسولِ اللهِ ، فقَالَ : (( لكَ مَا نَوَيْتَ يَا يزيدُ ، ولَكَ ما أخَذْتَ يَا مَعْنُ )) رواهُ البخاريُّ
 

Sabtu

shaf shalat


Sahkah Sholat Wanita di bangunan berbeda dan Apakah Anak-Anak Memutus Shaf

1. Pertanyaan
... Syaikh Abdul Aziz bin Abdulah bin Baz ditanya : Di tempat kami ada masjid, di samping kirinya ada tanah yang telah dipagari dan berdekatan dengan masjid. Kami ingin menjadikan tempat tersebut khusus untuk para wanita yang shalat di bulan ramadhan. Bolehkah shalat di sana sementara mereka tidak melihat imam, mereka hanya mengikuti melalui pengeras suara?

Jumat

Tingkatan manusia di dalam shalat



بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ


Ibnul Qayyim berkata, “Tingkatan manusia di dalam shalat ada lima :
Pertama, orang yang sangat zalim terhadap dirinya sendiri. Mereka adalah orang yang wudhunya tidak sempurna, waktu shalatnya tidak terjaga, syarat dan rukunnya tidak diperhatikan;

Kedua, orang yang memperhatikan shalat, wudhu dan rukun-rukun lahiriah shalat. Akan tetapi ia lupa akan kesungguhan jiwa. Mereka terlena oleh bisikan ......dan gangguan yang ada dalam pikirannya;

Kamis

BUTIR-BUTIR NASEHAT IBNUL QAYYIM AL JAUZI



بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Pengantar:

Allamah al Hafidz Ibnul Qayyim Al Jauziyah rahimahullah (wafat 751 H) adalah salah seorang ulama murid utama Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah. Beliau bersama gurunya gigih dalam menda'wahkan sunnah yang mulia, yaitu diinul Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shalallahu'alaihi wassalam dan para shahabatnya. Dalam perjuangannya beliau sempat dipenjara. Butir-butir nasehat ini diambil dari karya beliau "Al Fawaa'id".

Jumat

eNam HaL*




بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Seseorang tidak mendapat ilmu gara-gara enam hal,

Pertama: tidak bertanya.
... Kedua: tidak pandai diam dan tidak memasang pendengaran.
Ketiga: pemahaman yang buruk.
Keempat: tidak hafal.
Kelima: tidak menyebarkan dan mengajarkannya. Kalau orang menyimpan ilmunya dan tidak mengajarkannya, Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan membalasnya dengan menjadikan dia melupakan ilmunya. Ilmunya itu lenyap. Itulah balasan yang sepadan dengan kelakuannya. Dan ini fakta. 

RAHASIA DI BALIK MUSIBAH



بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Tidaklah Allah subhanahu wata'ala. menciptakan peristiwa, atau kejadian sesuatu yang sia-sia. Manusia dianjurkan untuk merenung dan mengambil pelajaran dari berbagai macam peristiwa yang terjadi. Islam sangat mendorong umatnya untuk menggunakan potensi yang Allah swt. berikan kepadanya; penglihatan, pendengaran, hati, panca indra yang lain agar difungsikan untuk merenung hikmah dibalik peristiwa.

Minggu

Tawassaul yang di syariatkan



Ada beberapa macam tawassul yang disyari’atkan dan dicontohkan oleh Rasulullah, yaitu:

1. Bertawassul dengan nama-nama Allah ta‘ala, sifat-sifat-Nya dan perbuatan-Nya

“Hanya milik Allah asmaaul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu …” (QS. Al Anfaal: 18)

Jumat

istighfarul-anbiyaa’ = istighfar para nabi

istighfar Nabi Muhammad = sayyidul istighfar

istighfar

Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam tidak pernah bosan beristighfar



بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

  Rasul dan suri tauladan kita, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling banyak beristigfar dan bertaubat padahal beliau adalah orang yang telah diampuni dosa yang telah lalu dan akan datang. Sebagaimana hal ini terdapat pada firman Allah,

“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata , supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan ni’mat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus.” (Qs. Al Fath: 1-2)

Berdoa Di Waktu-Waktu Mustajab


Buletin At Tauhid edisi VI/02
Oleh: Yulian Purnama


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Sungguh berbeda Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan makhluk-Nya. Dia Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Lihatlah manusia, ketika ada orang meminta sesuatu darinya ia merasa kesal dan berat hati. Sedangkan Allah Ta’ala mencintai hamba yang meminta kepada-Nya.

Sebagaimana perkataan seorang penyair:
“Allah murka pada orang yang enggan meminta kepada-Nya, sedangkan manusia ketika diminta ia marah”

Kamis

PERKARA YANG DIWAJIBKAN DAN DISUNNAHKAN UNTUK BERWUDHU



بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Hal -hal yang diwajibkannya berwudhu :
(1) Shalat

Dari Ibnu Umar radhiyallaHu ‘anHu, Rasulullah ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam bersabda,

“Laa tuqbalu shalaatun bighairi thuHuurin” yang artinya “Tidak diterima shalat yang dilakukan tanpa bersuci” (HR. Muslim no. 224 dan At Tirmidzi no. 1)

Senin

Dunia ladang Akhirat


Maktabah Abu Salma al-Atsari
DUNIA LADANG BAGI AKHIRAT
Penyusun : Tim Departemen ‘Ilmi Darul Wathan Riyadh
Alih Bahasa : Abu Salma bin Burhan at-Tirnatiy


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ


PENDAHULUAN

Segala puji hanya milik Allah Rabb semesta alam semesta, Sholawat dan Salam semoga senantiasa tercurahkan kepada penghulunya orang-orang yang zuhud dan imamnya para ahli ibadah. Amma ba’du : Sesungguhnya dunia adalah negeri persinggahan bukan negeri untuk menetap, dunia adalah tempat yang penuh dengan duka cita bukan tempat tinggal untuk bersuka cita. Maka sepatutnya bagi seorang mukmin menjadikan dunia sebagai bagian perjalanan, mempersiapkan bekal dan hartanya untuk menuju ke perjalanan yang pasti. (ke akhirat, pent.) Maka merupakan kebahagiaan bagi siapa yang menjadikan perjalanan ini bekal yang akan menyampaikannya ke keridhaan Allah Ta’ala, yang menghantarkannya kepada ganjaran surga-Nya dan kepada keselamatan dari neraka-Nya.
“Sesungguhnya dunia adalah jalan menuju Surga dan Neraka Malamnya adalah tempat perniagaan manusia dan hari-harinya adalah pasar.”


Apakah Kemiskinan yang Kalian Takutkan?


Oleh Tim Redaksi Buletin Al-Wala’ wal Bara’, Bandung


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ


Kebanyakan manusia takut terjatuh ke dalam kemiskinan. Mereka berusaha dengan berbagai cara untuk menghindarinya. Mereka begitu sedih dan berduka cita ketika mengalami kekurangan harta. Bahkan sampai-sampai di antara mereka ada yang menukar agamanya hanya untuk mendapatkan sebagian harta benda duniawi. Seperti datang ke dukun, paranormal dan yang sejenisnya untuk meminta jimat, jampi-jampi dan sejenisnya kepada mereka. Atau memelihara/meminta bantuan makhluk halus (baca:jin) dalam rangka mendapat kekayaan. Dengan ini mereka telah menjual aqidah dan agamanya dengan kesenangan duniawi yang rendah dan sesaat. Nas`alullaahas salaamah wal ‘aafiyah.

Minggu

SECANGKIR MOTIVASI PEMBAKAR JIWA


SECANGKIR MOTIVASI PEMBAKAR JIWA
dari ust Salim A Fillah, silahkan dinikmati. silahkan..
 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Jangan mengalir meniti hidup, sebab aliran selalu menuju tempat rendah. Bersayaplah, mendakilah, meloncatlah. Meninggilah walau menyesakkan!

Berdoa b...ukanlah cara memberitahu Allah akan apa yang kita perlukan. -Dia Maha Tahu-. Doa adalah menghabiskan waktu penuh makna bersamaNya.

Sungguh beda antara yakin dan naif.
Yakin adalah semangat hati yang membersamai kebenaran. Naif adalah hawa nafsu yang dicarikan pembenaran.

Nasehat Syaikh Abdurrozzaq al-Badr Dalam Menyelenggarakan Pernikahan


Pelajaran dari kutaib “Shifat az-Zaujah ash-Sholihah
karya Syaikh Abdurrozzaq al-Badr -hafidzohulloh- (bagian 4)


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Nasehat Syaikh kali ini lebih ditujukan kepada para wanita muslimah yang akan menikah dan para orang tua yang akan menyelenggarakan pernikahan putra-putrinya…

# Nasehat Syaikh Abdurrozzaq al-Badr Dalam Menyelenggarakan Pernikahan #

Kemudian jika Alloh menganugerahkan kepada seorang… wanita muslimah berupa calon suami yang sekufu lagi cocok dengannya, hendaklah ia bertaqwa kepada Alloh sejak awal pernikahannya.
Dan kita perlu memperhatikan sebuah kesalahan yang banyak terjadi, yaitu: berlebihan dan bermewah-mewah dalam pengadakan acara pernikahan dan dalam biaya pernikahan.

Wahai Muslimah, Masuklah ke dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka!!


Pelajaran dari kutaib “Shifat az-Zaujah ash-Sholihah
karya Syaikh Abdurrozzaq al-Badr -hafidzohulloh- (bagian 3)


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

# Wahai Muslimah, Masuklah ke dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka!!
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam musnadnya dari hadits Abdurrohman bin Auf rodhiyallohu anhu bahwa Nabi shollallohu alaihi wa sallam bersabda :

إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْ…رَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ

“Jika seorang wanita itu selalu menjaga sholat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan taat pada suaminya, maka kelak akan dikatakan padanya: “Masuklah ke dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” [HR. Ahmad no. 1661, Ibnu Hibban no. 4163. Dinilai hasan li ghorihi oleh al-Albani dalam Shohih at-Targhib no. 1931]

Sifat Istri yang Sholihah yang pertama : Taat kepada Alloh subhanahu wa ta’ala dan memelihara diri ketika suaminya tidak ada


Pelajaran dari kutaib “Shifat az-Zaujah ash-Sholihah
karya Syaikh Abdurrozzaq al-Badr -hafidzohulloh- (bagian 2)


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Sifat Istri yang Sholihah yang pertama : taat kepada Alloh subhanahu wa ta’ala, dan memelihara diri ketika suaminya tidak ada.

Hal ini sebagaimana yang datang dari surat an-Nisa’ dalam menyebutkan sifat-sifat istri sholihah :
Alloh tabaroka wa ta’ala berfirman:
فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّه

…“Oleh sebab itu wanita-wanita yang sholihah, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).”[an-Nisaa’: 34]

Kaidah Besar yang Mengitari Seluruh Kebaikan ([Pelajaran dari Kutaib Shifat az-Zaujah ash-Sholihah)



Pelajaran dari kutaib “Shifat az-Zaujah ash-Sholihah
karya Syaikh Abdurrozzaq al-Badr -hafidzohulloh- (bagian 1)



بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

#Kaidah besar yang mengitari seluruh kebaikan#

Rosululloh shollallhu alaihi wa sallam bersabda:

احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ، وَاسْتَعِنْ بِاللهِ

“Bersemangatlah terhadap apa-apa yang bermanfaat bagimu, dan mintalah pertolongan kepada Alloh” [HR. al-Bukhori]

Selasa

Keutamaan Sabar Menghadapi Cobaan


Oleh
Majdi As-Sayyid Ibrahim


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ


عَنْ أُمِّ العَلاَءِ قَالَتْ : عَادَنِيْ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا مَرِيْضَةً، فَقَالَ : اَبْشِرِىْ يَا أُمِّ العَلاَءِ، فَإِنِّ مَرَضَ المُسْلِمِ يُذْ هِِبُ اللَّهُ بِهِ خَطَايَاهُ كَمَا تُذْ هِبُ النَّارُ خَببَثَ الذَّهَبِ وَالفِضَّةِ

"Dari Ummu Al-Ala', dia berkata :"Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menjenguk-ku tatkala aku sedang sakit, lalu beliau berkata. 'Gembirakanlah wahai Ummu Al-Ala'. Sesungguhnya sakitnya orang Muslim itu membuat Allah menghilangkan kesalahan-kesalahan, sebagaimana api yang menghilangkan kotoran emas dan perak". [1]

Jumat

Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam pun Bercanda





بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيِمِ


Sebagai Panutan umat,Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pun melakukan apa yang itu dinamakan Bercanda.Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam sering mengajak istri dan para sahabatnya bercanda dan bersenda gurau untuk mengambil hati serta membuat mereka gembira. Namun canda beliau tidak berlebihan, tetap ada batasnya. Bila tertawa, beliau tidak melampaui batas tetapi hanya tersenyum. Begitu pula dalam bercanda, beliau tidak berkata kecuali yang benar. Sebagaimana yang diriwayatkan dalam beberapa hadits yang menceritakan seputar bercandanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Seperti hadits dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, “Aku belum pernah melihat Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa terbahak-bahak hingga kelihatan amandelnya, namun beliau hanya tersenyum.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Senin

Sholawat yang Sah, Waktu serta tempat Mengucapkannya


oleh Sukpandiar Idris Advokat As-salafy pada 19 Agustus 2010 pukul 2:33


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيِمِ

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ


Allah Azza Wajalla berfirman: " Sesungguhnya Allah dan Para Malaikat-MalaikatNya bershalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kepadanya dan ucapkanlah salam kepadanya dengan sungguh-sungguh." (Al-Ahzab:56) Bersholawat ternyata bukan sekadar bentuk beribadah yang di perintahkah Allah saja, akan tetapi ia sebagai bentuk dari implementasi tauhid. Implementasi ini adalah konsekuensi cinta kita kepada Rosulullallah Shallallahu Wa "alaihi Wasallam ( Tidak hanya sekadar aku bersaksi Muhammad utusan Allah saja).

~** Mutiara Hadist -Kitab Nikah **~

c098-2.jpg

Dari Kitab Bulughul Maram Min Adillatil Ahkam Oleh Ibnu Hajar Al ‘Ashqalani


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيِمِ

اَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَتُهُ

Hadits ke-1

Abdullah Ibnu Mas’ud Radliyallaahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda pada kami: “Wahai generasi muda, barangsiapa di antara kamu telah mampu berkeluarga hendaknya ia kawin, karena ia dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Barangsiapa belum mampu hendaknya berpuasa, sebab ia dapat mengendalikanmu.” Muttafaq Alaihi.

Minggu

Nasehat PANDAI BICARA & DIAM SAJA



بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ


اَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَتُهُ

Suatu hari beberapa sahabat pernah mnghadap kpd Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasalam.
Ya Rasul..jikalau sekali ini kami nyaris tdk punya problem!
Artinya, semua problem kami tuntas!
Sedikit kami bingung,, kepada Tuanlah tempat kami bertanya?
Kami tidak mngerti hukum, kepada Tuanlah tempat kami meminta fatwa?
Kami ingin mendapat petunjuk, kpada Tuanlah tempat kami mengadu?

Rabu

Rela Pada Ketentuan Allah – Imam Asy-Syafi’i



بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ


اَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَتُهُ


Biarkanlah hari-hari berbuat semaunya
Berlapang dada-lah kala takdir menimpa

Jangan berkeluh-kesah atas musibah di malam hari
Tiada musibah yang kekal di muka bumi
Jadilah laki-laki tegar dalam menghadapi tragedi
Berlakulah pema’af selalu menepati janji

knowledge is power


oleh : Dr A Ilyas Ismail


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ


اَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَتُهُ

Islam adalah agama yang sangat menghargai ilmu pengetahuan dan menghormati orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan, yaitu para ilmuwan dan ulama. Allah meninggikan orang-orang yang yang beriman dan berilmu beberapa derajat. (QS al-Mujadilah [58 ]: 11).

Kamis

Bekas Sujud, Tak Sekadar Tanda Kehitaman di Dahi




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ


اَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَتُهُ


Diriwayatkan dari Rabi'ah bin Ka'b bahwa ia berkata, "Aku menginap bersama Nabi Shalallahu alaihi wa sallam  dan membantu beliau untuk menyiapkan air wudhunya dan kebutuhan lainnya." Kemudian, Rasulullah bersabda, "Mintalah sesuatu kepadaku." Aku menjawab, "Aku mohon agar bisa menemanimu di surga." Beliau menjawab, "Bukan lainnya?" Aku berkata, "Hanya itu saja. Lalu, Nabi SAW bersabda, "Bantulah aku untuk dirimu dengan memperbanyak sujud." (HR Ahmad, Muslim, An Nasai, dan Abu Daud).

Senin

Jilbab Wanita Muslimah …..


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِمِ


اَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَتُهُ


Dewasa ini kita melihat banyak kaum muslimah yang tidak berjilbab dan apabila ada yang berjilbab bukan dengan tujuan untuk menutup aurat-aurat mereka akan tetapi dengan tujuan mengikuti mode, agar lebih anggun dan alasan lainnya. Sehingga mereka walaupun berjilbab tetapi masih memperlihatkan bentuk tubuh mereka dan mereka masih ber-tasyabbuh kepada orang kafir.

Jumat

Seni menata Hati dalam Bergaul




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ


اَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْماتُ اللهِ وَبَرَكَتُهُ

oleh : K.H. Abdullah Gymnastiar

Pergaulan yg asli adl pergaulan dari hati ke hati yang penuh keikhlasan yang insya Allah akan terasa sangat indah dan menyenangkan. Pergaulan yg penuh rekayasa dan tipu daya demi kepentingan yg bernilai rendah tak akan pernah langgeng dan cenderung menjadi masalah.

kebaikan yang MENGINTIP




mempercayai yang terbaik dalam diri seseorang
akan menarik keluar yang terbaik dari mereka

berbagi senyum kecil dan pujian sederhana
mungkin saja mengalirkan ruh baru pada jiwa yang nyaris putus asa
atau membuat sekeping hati kembali percaya
bahwa dia berhak dan layak untuk berbuat baik


Rabu

Dalam dekapan Ukhuwah




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَتُهُ
 
 
Dalam dekapan ukhuwah, kita mengambil cinta dari langit. Lalu menebarkannya di bumi. Sungguh di surga, menara-menara cahaya menjulang untuk hati yang saling mencinta. Mari membangunnya dari sini, dalam dekapan ukhuwah. Jadilah ia persaudaraan kita; sebening prasangka, sepeka nurani, sehangat semangat, senikmat berbagi, sekokoh janji.. Dalam dekapan ukhuwah.


Kamis

☆ Di Balik Seraut Wajah ☆



بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ


اَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَتُهُ

Sahabat saudaraku fillah...Manusia memang memiliki beragam bentuk wajah. Namun di balik seraut wajah, Ibnul Qayyim membagi menjadi empat jenis yaitu :


1. Wajah yang berpadu dua keindahan yakni keindahan lahiriah dan keindahan batiniah ( lahiriah rupawan dan batiniah memiliki perangai dan perilaku yang baik )

RAHASIA MENJADI WANITA TELADAN

                  

 



بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَتُهُ


Adakalanya perjalanan rumah tangga itu mandeg, kehidupan rumah tangga yang kita cita-citakan harapannya pupus, tidak bahagia.. , kenapa…? karena bahagia yang bisa diukur dari rasa puas, tentram, senang dan damainya hati sesungguhnya bukan merupakan pemberian siapa-siapa, melainkan sebuah pilihan. Karena bahagia ada dalam diri kita masing-masing dan yang menciptakan kesengsaraan adalah kita sendiri.

Rabu

Maknai dulu apa itu Salam!




Tahukah kita makna “assalamu ‘alaykum waråhmatullåhi wabaråkaatuh”? ataukah hanya kita kenali sebagai kata sapaan biasa?! Sungguh rendah jika hanya itu yang kita tahu, tak heran kita jarang menyebarkan salam, dan sangat bakhil ketika menyebarkan/menjawab-nya, yakni kebanyakan dari kita dengan menyingkat-nyingkat (‘samlekum‘ ‘askum‘, ‘ass‘, ‘asslmkm‘, ‘wass‘, ‘wass wr. wb‘ dll;) ketika menyebarkan atau menjawab salam dengan tulisan, atau dengan menjawab KUM SALAM (saja) jika menjawab dengan lisan. Lantas apakah arti semua singkatan itu?!

Kesalahan dalam menyingkat pujian kepada Allah, shalawat kepada Nabi, serta salam kepada kaum muslimin.




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ


اَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَتُهُ

Salah satu bentuk ibadah yang terlalaikan, namun dianggap sebagai hal biasa di kalangan kaum muslimin sekarang ini adalah menulis pujian kepada Allah; shalawat serta salam kepada Nabi; dan salam kepada sesama kaum muslimin dengan cara disingkat… Padahal telah diketahui bahwa dalam kaidah penggunaan bahasa Arab, kesempurnaan tulisan dan pembacaan lafadz akan sangat mempengaruhi arti dan makna dari sebuah kata dan kalimat.
Lalu, bagaimana jika pujian kepada Allah, shalawat kepada nabi, ataupun salam kepada kaum mukminin disingkat dalam penulisannya? Apakah akan merubah arti dan makna kalimat tersebut?!

BERLINDUNG DARI EMPAT PETAKA




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ


اَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَتُهُ



عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رضي الله عنهما أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم : « كَانَ يَتَعَوَّذُ مِنْ أَرْبَعٍ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ وَدُعَاءٍ لَا يُسْمَعُ وَنَفْسٍ لَا تَشْبَعُ » (رواه النسائي )

 
Dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallohu anhuma bahwasanya Nabi Muhammad shallallohu alaihi wasallam berlindung dari empat perkara: 1) Ilmu yang tidak bermanfaat, 2) Hati yang tidak khusyu’, 3) Doa yang tidak didengar, 4) Jiwa yang tidak kenyang . (HR. Nasaai)

Senin

Sesuatu Dibalik Perhiasanmu




(Penulis: Al-Ustadzah Ummu Ishaq al-Atsariyyah



بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَ كَتُهُ

Wanita memang mempunyai kecenderungan untuk tampil cantik. Tak heran kalau kemudian ada yang meluangkan waktu secara khusus untuk perawatan kecantikan di salon ataupun spa. Bahkan ada yang melakukannya dengan cara yang lebih ekstrem seperti mengerik alis, dsb. Bagaimana sesungguhnya Islam mengatur ini semua?
Allah berfirman: “Apakah patut (menjadi anak Allah) orang (wanita) yang dibesarkan dalam keadaan berperhiasan, sedangkan dia tidak dapat memberi alasan yang jelas dalam pertengkaran?” (QS.az-Zukhruf: 18)

Ilmu (Agama), Perhiasan Tak Ternilai Bagi Muslimah




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَ كَتُهُ


“Menuntut ilmu (agama) wajib bagi setiap Muslim.” (HR. Ahmad dengan sanad hasan. Lihat kitab Jami’ Bayan Al ‘Ilmi wa Fadllihi karya Ibnu ‘Abdil Bar, tahqiq Abi Al Asybal Az Zuhri, yang membahas panjang lebar tentang derajat hadits ini).


Seorang yang mendambakan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat harus memiliki pedoman dalam menapaki kehidupannya di dunia. Dan pedoman hidup seorang hamba semua telah diatur dalam syariat Islam.
Seorang yang sukses bukanlah orang yang hidup dengan bersemboyan ‘semau gue’ dengan mengikuti hawa nafsunya, tapi orang yang sukses adalah orang yang mengambil Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dengan pemahaman As Salafus Shalih sebagai pengikat aturan hidupnya.

Nahkoda dalam Bahteraku




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَ كَتُهُ



(Laki-Laki adalah Pemimpin bagi Wanita)

Penulis: Ummu Ishaq Al-Atsariyyah

 
Kaum pria adalah pemimpin bagi kaum wanita disebabkan Allah telah melebihkan sebagian mereka (kaum pria) di atas sebagian yang lain (kaum wanita) dan disebabkan kaum pria telah membelanjakan sebagian dari harta mereka…”. (An-Nisa: 34)

Demikian indahnya tuturan kalam Ilahi di atas menetapkan tatanan hidup yang pasti mengantarkan kepada kebahagiaan. Namun manusia yang durjana ingin merubah keindahan tatanan tersebut. Akibatnya musibah datang silih berganti dan malapetaka semakin meluas. Wanita yang seharusnya tunduk di bawah kepemimpinan pria menjadi sebaliknya, ia yang memimpin. Padahal Rasul yang mulia shallallahu ‘laihi wa sallam jauh sebelumnya telah berpesan dalam sabdanya yang agung :

“Tidak akan beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan mereka kepada seorang wanita”. (Shahih, HR. Bukhari No. 4425)

Kamis

Dia Bernama Iffah,, Begitu Cantik dan Menenangkan hati.. :)



Dia bernama Iffah, begitu menenangkan hati, bagi yang memilikinya, maupun bagi orang-orang disekitarnya.. Iffah, akan menghantarkan kita menjadi pribadi-pribadi yang lebih baik, yang lebih menjaga karena terjaga, yang lebih terhormat karna mau menghormati dirinya sendiri.

Tapi,,Iffah disini bukanlah nama seorang gadis modis, bukan pula nama seorang akhwat memikat, apalagi nama seorang ikhwan menawan :).. Iffah ini bisa dimiliki sesemuanya, adek kecil, remaja, dewasa, om-tante, kakek-nenek,, sesemuanya.. Jadi,,mari kita berkenalan dengan Iffah,,

Dari Pintu Manakah Kita Akan Memasuki Surga-Nya??

 



 
Umar bin Khaththab ra. menceritakan bahwa Nabi shalallahu alaihi wa sallam . bersabda, “Tidaklah salah seorang dari kalian berwudhu dengan sempurna, lalu mengucapkan,
“Asyhadu allaa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rosuuluh” [Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan (Yang berhak disembah) selain ALLAH dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba utusan ALLAH".]
Melainkan, akan dibukakan baginya pintu-pintu surga yang delapan. Dia boleh memilih dan masuk dari pintu mana saja yang dia sukai. (HR. Muslim)

Minggu

apabila seorang menuntut ILMU




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَتُهُ
 
Ketenangan hidup di dunia adalah dambaan setiap orang. Akan tetapi betapa banyak manusia yang hidupnya penuh dengan kegelisahan, gundah gulana, kecemasan, ketakutan, adanya kebencian dengan orang lain, dan keadaan lainnya yang tidak diinginkannya.
Di antara hal terbesar untuk mendapatkan ketenangan hidup adalah ketika kita hidup di tengah-tengah manusia dalam keadaan dicintai Allah dan juga dicintai manusia. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits berikut ini telah menunjukkan kepada kita suatu amalan yang akan mendatangkan kecintaan Allah dan juga kecintaan manusia kepada kita.


Kamis

MUTIARA HIKMAH SALAFUSH SHALIH


 
 
 
1. Ahmad bin Qudamah Rahimahullah berkata,"Ketahuilah, bahwasanya Allah azza wa jalla telah memberikan nikmat,berbuat baik dan membaguskan amalanmu, maka tidaklah layak bagi seseorang untuk bangga terhadap amalannya, tidak pula orang yang alim terhadap ilmunya karena semua itu keutamaan dari Alla azza wa jalla semata."(Mukhtashar Minhaj al-Qashidin hal. 257).
 

Rabu

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ


Bismillah, alhamdulillah wa shalaatu wassalaam ‘ala rasuulillah wa ‘ala aalihi wa man tabi’ahu bi ihsan ila yaumiddin.

Seuntai kalimat yang sangat mulia, begitu mudah dilafalkan serta mendatangkan keberkahan. Dengan basmalah Allah Ta’ala membuka kitabnya yang mulia, dengan basmalah pula pembuka surat Nabi Sulaiman kepada Bilqis, dan dengan basmalah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam membuka surat-suratnya kepada para raja untuk mengajak mereka melakukan penghambaan diri hanya kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Dengan membaca basmallah semoga Allah melimpahkan kepada kita keberkahnnya serta melindungi kita dari keburukan setan.


" resent post "