UNTUKMU SAHABAT
betapa besar karunia dan kasih sayang Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada hamba-hamba-Nya.
Ibnul Qayyim rahimahullahu menjelaskan: “Bersyukur atas sesuatu yg tdk disukai lbh berat dan lbh sulit dibandingkan mensyukuri yg disenangi.sesungguhnya adab dan ilmu akan membimbing seseorang utk bersyukur di waktu senang maupun susah. Bila sesuatu yg tdk menyenangkan menimpa, dan dia tetap mensyukurinya, maka Kesyukuran berfungsi sebagai pemadam kemarahan (bila sedang marah) dan sebagai penutup kesedihan dari berkeluh kesah.....Syukur merupakan salah satu sifat yg terpuji dan sifat yg dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Akan tetapi tdk semua orang bisa mendapatkannya, artinya ada yg diberi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan ada pula yg tidak.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha ia berkata:
أَنَّ نَبِيَّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُوْمُ مِنَ اللَّيْلِ حَتَّى تَتَفَطَّرَ قَدَمَاهُ، فَقَالَتْ عَائِشَةُ: لِمَ تَصْنَعُ هَذَا يَا رَسُوْلَ اللهِ، وَقَدْ غَفَرَ اللهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ؟ قَالَ: أَفَلاَ أُحِبُّ أَنْ أَكُوْنَ عَبْدًا شَكُوْرًا؟
“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bangun di malam hari sampai pecah-pecah kedua kaki beliau lalu ‘Aisyah berkata: ‘Ya Rasulullah kenapa engkau melakukan yg demikian padahal Allah telah mengampuni dosamu yg telah lewat dan akan datang?’ Beliau menjawab: ‘Apakah aku tdk suka menjadi hamba yg bersyukur?’”
Ibnul Qayyim rahimahullahu menjelaskan: “Syukur termasuk kedudukan yg paling tinggi dan lbh tinggi -bahkan jauh lebih tinggi- daripada kedudukan ridha. Di mana sifat ridha masuk dlm syukur krn mustahil syukur ada tanpa ridha.”
Wahai Sahabatku, marilah kita biasakan bersyukur kepada Robb dalam keadaan susah maupun senang, Fabiayyi aalaa irrobbikumaa tukadzibaan... maka nikmat Tuhanmu yang manakan yg engkau dustakan ? susah dan senang adalah nikmat.... didalam kesenangan ada nikmat, dan di dalam ke sulitan ada nikmat yg tersembunyi.
Ibnu Qudamah rahimahullahu menjelaskan: “Hati yg hidup, akan menggali segala macam ni’mat diberikan Allah Subhanahu Wata 'ala. Adapun hati yg jahil , tdk akan menganggap sebuah ni’mat sebagai ni’mat kecuali setelah bala’ menimpanya
(na 'udzubillahi mindzalik)
nah bagaimana cara mendidik hati agar selalu bersyukur ?
caranya adalah :
.
*Hendaklah dia terus memandang kepada yg lbh rendah, dan
*Berusaha berbuat apa yg telah dilakukan oleh orang2 terdahulu.
*Mendatangi tempat orang yg sedang sakit, dan
*Melihat berbagai macam ujian yg sedang menimpa mereka,
*Kemudian berpikir tentang ni’mat sehat dan keselamatan.
dll
Wallahu a’lam bish Showwab
" Ya Robb berikan kesabaran padaku, berilah rasa syukur padaku, Aamiin"..
betapa besar karunia dan kasih sayang Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada hamba-hamba-Nya.
Ibnul Qayyim rahimahullahu menjelaskan: “Bersyukur atas sesuatu yg tdk disukai lbh berat dan lbh sulit dibandingkan mensyukuri yg disenangi.sesungguhnya adab dan ilmu akan membimbing seseorang utk bersyukur di waktu senang maupun susah. Bila sesuatu yg tdk menyenangkan menimpa, dan dia tetap mensyukurinya, maka Kesyukuran berfungsi sebagai pemadam kemarahan (bila sedang marah) dan sebagai penutup kesedihan dari berkeluh kesah.....Syukur merupakan salah satu sifat yg terpuji dan sifat yg dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Akan tetapi tdk semua orang bisa mendapatkannya, artinya ada yg diberi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan ada pula yg tidak.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha ia berkata:
أَنَّ نَبِيَّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُوْمُ مِنَ اللَّيْلِ حَتَّى تَتَفَطَّرَ قَدَمَاهُ، فَقَالَتْ عَائِشَةُ: لِمَ تَصْنَعُ هَذَا يَا رَسُوْلَ اللهِ، وَقَدْ غَفَرَ اللهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ؟ قَالَ: أَفَلاَ أُحِبُّ أَنْ أَكُوْنَ عَبْدًا شَكُوْرًا؟
“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bangun di malam hari sampai pecah-pecah kedua kaki beliau lalu ‘Aisyah berkata: ‘Ya Rasulullah kenapa engkau melakukan yg demikian padahal Allah telah mengampuni dosamu yg telah lewat dan akan datang?’ Beliau menjawab: ‘Apakah aku tdk suka menjadi hamba yg bersyukur?’”
Ibnul Qayyim rahimahullahu menjelaskan: “Syukur termasuk kedudukan yg paling tinggi dan lbh tinggi -bahkan jauh lebih tinggi- daripada kedudukan ridha. Di mana sifat ridha masuk dlm syukur krn mustahil syukur ada tanpa ridha.”
Wahai Sahabatku, marilah kita biasakan bersyukur kepada Robb dalam keadaan susah maupun senang, Fabiayyi aalaa irrobbikumaa tukadzibaan... maka nikmat Tuhanmu yang manakan yg engkau dustakan ? susah dan senang adalah nikmat.... didalam kesenangan ada nikmat, dan di dalam ke sulitan ada nikmat yg tersembunyi.
Ibnu Qudamah rahimahullahu menjelaskan: “Hati yg hidup, akan menggali segala macam ni’mat diberikan Allah Subhanahu Wata 'ala. Adapun hati yg jahil , tdk akan menganggap sebuah ni’mat sebagai ni’mat kecuali setelah bala’ menimpanya
(na 'udzubillahi mindzalik)
nah bagaimana cara mendidik hati agar selalu bersyukur ?
caranya adalah :
.
*Hendaklah dia terus memandang kepada yg lbh rendah, dan
*Berusaha berbuat apa yg telah dilakukan oleh orang2 terdahulu.
*Mendatangi tempat orang yg sedang sakit, dan
*Melihat berbagai macam ujian yg sedang menimpa mereka,
*Kemudian berpikir tentang ni’mat sehat dan keselamatan.
dll
Wallahu a’lam bish Showwab
" Ya Robb berikan kesabaran padaku, berilah rasa syukur padaku, Aamiin"..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar