Tampilkan postingan dengan label TALABUL ILMI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label TALABUL ILMI. Tampilkan semua postingan

Sabtu

Mencatat Faidah: Tips Mudah dalam Mengumpulkan Banyak Ilmu



A. Muqaddimah
 
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
 
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ :
 
Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahihnya (2699) sebuah hadits dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi bersabda:
 
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ
 
“Barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”.
Al-Hafizh Ibnu Rajab berkata: “Menempuh jalan menuntut ilmu memiliki dua makna:
  • Pertama: Secara hakekat, yaitu melangkahkan kaki untuk menghadiri majlis ilmu
  • Kedua: Lebih luas, yaitu menempuh berbagai cara yang mengantarkan menuju ilmu seperti menulis, menghafal, mempelajari, mengulangi, memahami dan lain sebagainya.[1]

Rabu

knowledge is power


oleh : Dr A Ilyas Ismail


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ


اَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَتُهُ

Islam adalah agama yang sangat menghargai ilmu pengetahuan dan menghormati orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan, yaitu para ilmuwan dan ulama. Allah meninggikan orang-orang yang yang beriman dan berilmu beberapa derajat. (QS al-Mujadilah [58 ]: 11).

Senin

Ilmu (Agama), Perhiasan Tak Ternilai Bagi Muslimah




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَ كَتُهُ


“Menuntut ilmu (agama) wajib bagi setiap Muslim.” (HR. Ahmad dengan sanad hasan. Lihat kitab Jami’ Bayan Al ‘Ilmi wa Fadllihi karya Ibnu ‘Abdil Bar, tahqiq Abi Al Asybal Az Zuhri, yang membahas panjang lebar tentang derajat hadits ini).


Seorang yang mendambakan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat harus memiliki pedoman dalam menapaki kehidupannya di dunia. Dan pedoman hidup seorang hamba semua telah diatur dalam syariat Islam.
Seorang yang sukses bukanlah orang yang hidup dengan bersemboyan ‘semau gue’ dengan mengikuti hawa nafsunya, tapi orang yang sukses adalah orang yang mengambil Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dengan pemahaman As Salafus Shalih sebagai pengikat aturan hidupnya.

Selasa

KUNCI KEBAHAGIAAN



Kunci Kebahagiaan
Oleh: Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah

Sesungguhnya jenis kebahagiaan yang mempengaruhi jiwa ada tiga.

Pertama, kebahagiaan yang berasal dari luar diri manusia. Kebahagiaan ini dipinjamkan kepada manusia dari luar dirinya dan hilang apabila si pemberi pinjaman mengambilnya kembali. Inilah kebahagiaan harta dan kehidupan. Kebahagiaan dan kegembiraan semacam ini seperti kegembiraan orang botak yang bangga dengan kepala anak pamannya yang berambut banyak. Kebahagiaan ini juga seperti kebahagiaan seseorang sebab pakaian dan hiasannya.


Golongan yang Tidak Layak Memiliki Ilmu


oleh: Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah

Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhu yang menyebutkan macam-macam orang yang mempunyai ilmu namun mereka tidak layak untuk memilikinya. Mereka ada empat golongan.

Golongan pertama: yang tidak dapat dipercaya memegang amanah ilmu. Yaitu, orang yang diberi karunia kecerdasan dan hafalan, tapi ia tidak dikaruniai kebersihan hati. Akhirnya ia menjadikan ilmu -yang merupakan alat agama— sebagai alat dunia. Ia mencari dunia dengan ilmu itu. Ia memfungsikan komoditi perdagangan akhirat menjadi alat dagang dunia. Orang seperti ini tidak amanah terhadap ilmu yang ; dimilikinya. Allah subhanahu wata'ala sekali-kali tidak menjadikannya imam bagi ilmu itu. Sebab, orang yang amanah adalah orang yang tidak punya tujuan dan keinginan pribadi selain mengikuti serta mendapatkan kebenaran, sehingga ia tidak memburu kekuasaan dan dunia dengannya. Orang yang telah menjadikan komoditi akhirat sebagai alat dagang dunia telah mengkhianati Allah subhanahu wata'ala, mengkhianati hamba-hamba-Nya, dan mengkhianati agama-Nya. Oleh sebab itu, Imam Ali mengungkapkan orang pertama ini dengan "orang yang tidak amanah atas ilmu."



" resent post "