Tampilkan postingan dengan label CINTA dan DOA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label CINTA dan DOA. Tampilkan semua postingan

Minggu

Menjaga, Menata, lalu Bercahaya



Salman Al Farisi memang sudah waktunya menikah. Seorang wanita Anshar yang dikenalnya sebagai wanita mukminah lagi shalihah juga telah mengambil tempat di hatinya. Tentu saja bukan sebagai kekasih. Tetapi sebagai sebuah pilihan dan pilahan yang dirasa tepat. Pilihan menurut akal sehat. Dan pilahan menurut perasaan yang halus, juga ruh yang suci.
Tapi bagaimanapun, ia merasa asing di sini. Madinah bukanlah tempat kelahirannya. Madinah bukanlah tempatnya tumbuh dewasa. Madinah memiliki adat, rasa bahasa, dan rupa-rupa yang belum begitu dikenalnya. Ia berfikir, melamar seorang gadis pribumi tentu menjadi sebuah urusan yang pelik bagi seorang pendatang. Harus ada seorang yang akrab dengan tradisi Madinah berbicara untuknya dalam khithbah. Maka disampaikannyalah gelegak hati itu kepada shahabat Anshar yang dipersaudarakan dengannya, Abud Darda’.
 

Nazhar, Bukan Sekedar Ta’aruf



Engkaulah itu minyak atar
Meskipun masih tersimpan
Dalam kuntum yang akan mekar
-Iqbal, Javid Namah-
 
“Seandainya kami bisa membelikan janggut untuk Qais dengan harta kami”, kata orang-orang Anshar, “Niscaya akan kami lakukan.” Semua sifat dan jiwa kepemimpinan memang ada pada pemuda ini. Nasabnya juga terkemuka lagi mulia. Kecuali, ya itu tadi. Janggut. Salah satu simbol kejantanan dalam kaumnya yang sayangnya tak dimilikinya. Wajahnya licin dan bersih.
Namanya Qais ibn Sa’d ibn ‘Ubadah. Ayahnya, Sa’d ibn ‘Ubadah, pemimpin suku Khazraj di Madinah. Rasulullah menyebut keluarga ini sebagai limpahan kedermawanan. Ketika para muhajirin datang, masing-masing orang Anshar membawa satu atau dua orang yang telah dipersaudarakan dengan mereka ke rumahnya untuk ditanggung kehidupannya. Kecuali Sa’d ibn ‘Ubadah. Dia membawa 80 orang muhajirin ke rumahnya!

Senin

Empat kata penambah rasa Cinta



Oleh : Hariono Fadhil

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Empat kata ini tertanam kuat dalam nurani, pesan indah orang tua dan para guru. Setelah saya terapkan dalam kehidupan sehari-hari, memang sungguh terasa sekali beda nuansa di hati, maklumlah, kita sebagai manusia, biasanya sering menganggap remeh perihal kedekatan dan keakraban dalam keluarga, sahabat, maupun teman dekat, apalagi bila ikut terpengaruh dampak “cara hidup cuek bebek” akibat perputaran zaman, sehingga seringkali di zaman sekarang ini, masih banyak kita temui orang yang kesulitan lidahnya untuk mengatakan maaf atau terima kasih, mereka terkena penyakit “gengsi”.
Empat Kata yang merupakan tata tertib dalam hati alias sesuai dengan semua norma kehidupan, ternyata hal ini benar-benar dapat memperdalam rasa cinta dan sayang kita, terutama dalam kehidupan berumah tangga dan persahabatan, yaitu :


CINTA TANPA KOMA



Oleh : Hariono Fadhil

Bicara tentang cinta pasti nggak pernah ada habisnya. Akan selalu ada cerita. Beragam cerita tentang berbagai versi cinta di dalamnya. Cerita bahagia. Cerita sedih. Cerita tentang kemarahan. Cerita tentang kerinduan. Cinta kepada orang tua. Cinta kepada sahabat. Cinta kepada saudara. Cinta kepada kekasih. Cinta kepada kekuasaan. Cinta kepada kekayaan.
Tapi, adakah cinta sejati di antara semua itu? Cinta yang dapat membuat pengorbanan dilakukan tanpa penyesalan. Cinta yang mampu melahirkan sejatinya kebahagiaan. amai orang berlomba mencari cinta yang sesungguhnya. Mereka mencari, kita mencari, menapaki jalannya masing-masing dengan caranya sendiri. Ada yang dengan memperturutkan hawa nafsu, menjadikan diri sendiri sebagai satu-satunya penentu. Sehingga tidak heran bertebaranlah cinta rela mati ala Romeo dan Juliet atau ala Jack ‘n Rose. Sehingga lahirlah perayaan berhala cinta ala Juno Februata atau ala Dewa Zeus dan Hera. Cinta liar. Cinta tanpa akal. Cinta tanpa perenungan. Lalu bagi kita, cinta sejati seperti apakah yang akan kita perjuangkan? Cinta sejati seperti apakah yang layak kita miliki dan bagi?


Jumat

Doa & cinta ku



Ya Allah...

Seandainya telah Engkau catatkan..

dia akan mejadi teman menapaki hidup..

Satukanlah hatinya dengan hatiku..

Titipkanlah kebahagiaan diantara kami..

Agar kemesraan itu abadi..

Dan ya Allah... ya Tuhanku yang Maha Mengasihi..

Seiringkanlah kami melayari hidup ini..

Ke tepian yang sejahtera dan abadi..


Tetapi ya Allah...

Seandainya telah Engkau takdirkan...

Dia bukan milikku...

Bawalah ia jauh dari pandanganku..

Luputkanlah ia dari ingatanku.....

Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku...


Dan peliharalah aku dari kekecewaan..

Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti...

Berikanlah aku kekuatan...

Melontar bayangannya jauh ke dada langit..

Hilang bersama senja nan merah

Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya…


Dan ya Allah yang tercinta...

Gantikanlah yang telah hilang

Tumbuhkanlah kembali yang telah patah

Walaupun tidak sama dengan dirinya....


Ya Allah ya Tuhanku...

Pasrahkanlah aku dengan takdirMu..

Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan..

Adalah yang terbaik untukku..

Karena Engkau Maha Mengetahui..

Segala yang terbaik buat hambaMu ini..


Ya Allah...

Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku..

Di dunia dan di akhirat..

Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini..


----------------------------------------

Jangan Engkau biarkan aku sendirian..

Di dunia ini maupun di akhirat..

----------------------------------------


Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran..

Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman..

Supaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidup..

Ke jalan yang Engkau ridhai..

Dan kurniakanlah padaku keturunan yang sholeh..& sholeha


Aamiin... Ya Rabbal 'alamiin

Minggu

Bila Pria JATUH cinta


Jatuh cinta pada seorang wanita,
mungkin semua pria pernah
mengalaminya. Rasanya hampir
tak terkatakan. Ada kalanya
cinta itu membahagiakan, tapi
tak jarang juga menyakitkan. Imam
Ibnul Qayyim membagi cinta kepada
wanita ini dalam tiga bentuk.
1. Mencintai wanita dengan
maksud ketaatan dan taqarrub
kepada Allah. Ini merupakan cinta
kepada istri dan budak wanita yang
dimiliki. Merupakan cinta yang
bermanfaat dan dapat mengantarkan
kepada tujuan yang disyariatkan Allah
dan pernikahan, dapat menahan
pandangan mata dan hati untuk
melirik wanita selain istrinya. Orang
yang mencintai semacam ini dipuji di
sisi Allah dan di tengah manusia.
2. Cinta yang dibenci Allah
dan menjauhkan dari rahmat-Nya.
Cinta yang hanya memperturutkan
hawa nafsu. Demi cinta ini, seorang
hamba mau melanggar syariat Allah
. Cinta ini merupakan yang paling
berbahaya bagi hamba, yang dapat
mengancam agama dan dunianya.
Siapa yang memiliki cinta ini, dia
hina di hadapan Allah, dia orang yang
hatinya paling jauh dari Allah, dan
cinta ini merupakan tabir penghalang
antara dirinya dengan Allah. Untuk
mengobatinya adalah dengan
memohon per tolongan kepada
Allah yang membolak-balikkan hati,
bersungguh-sungguh untuk kembali
kepada-Nya. Sibuk mengingat-Nya,
menyibukkan
diri dan mengganti cinta
itu dengan cinta hanya pada-Nya.
Memikirkan derita dan sengsara
yang akan dialami lantaran cinta
itu, dan menggambarkan keindahan
sebenarnya dengan melupakan cinta
itu.
3. Cinta yang mubah. Cinta
yang tiba-tiba datang, seperti
mencintai wanita cantik yang sifatnya
dikatakan kepadanya, atau dilihat
dengan tak sengaja, lalu hati pun
tertambat padanya. Tapi cinta ini
tak sampai menjerumuskan dirinya
hingga melakukan maksiat dan
kedurhakaan (seperti berhubungan
atau berpacaran dengan wanita itu).
Yang ini tak menimbulkan siksaan.
Yang paling bermanfaat adalah
membuang jauh-jauh cinta ini dan
menyibukkan diri dengan hal yang
lebih bermanfaat. Dan juga harus
menyembunyikan perasaannya,
menjaga kehormatan dirinya, dan
sabar dalam menghadapi ujian
cinta ini. Sehingga dengannya Allah
memberinya pahala. Yang mesti
dilakukan adalah mengganti cintanya
itu dengan kesabaran karena Allah,
tidak patuh pada bisikan nafsu dan
lebih mementingkan keridhaan Allah
dan apa yang ada di sisi-Nya.
Dari tiga bentuk cinta di atas,
dapat dipahami bahwa seandainya
bara cinta itu -yang lahir karena
keindahan wajah seorang wanita mampu
dipendam (bahkan diredam),
dan tidak melanjutkannya pada
tahapan yang melanggar syariat
(seperti pacaran), kemudian bersabar
dan memohon ketabahan kepada
Allah, dan lebih memilih keridhaan
Allah walau harus bertarung dengan
perasaan sendiri, maka ini yang
dibolehkan. Dan satu hal yang tak
boleh terlupakan bagi seorang muslim,
bahwa Allah tak mungkin menyianyiakan
hamba-Nya yang lebih
memilih cinta dan kasih sayang-Nya,
meski harus merelakan sang kekasih
menjadi milik orang lain. Mungkin
dengan ujian cinta dan sikap kita yang
seperti itu (lebih memilih keridhaan
Allah), Allah ingin kita menjadi hamba
pilihan yang kelak akan merasakan
indahnya bersanding dengan bidadari
nan menawan di jannah-Nya.
Andaikan memilih bentuk cinta
kedua, maka ini yang disebutkan
Imam Ibnul Qayyim, bahwa
permulaannya suatu yang ringan dan
manis. Pertengahannya kekhawatiran,
kesibukan hati dan siksaan. Dan
kesudahannya adalah kebinasaan
dan kematian.
Adapun bentuk cinta yang ketiga,
maka obatnya hanya dua. Pertama
berpuasa dan menyibukkan diri pada
hal yang mampu menjauhkan pikiran
ke arah “sana”, dan jika puasa sudah
tak bisa untuk meredam gejolak cinta
itu, maka tak ada jalan lain lagi selain
menikah.
“Menikah dengan wanita yang
dicintai merupakan obat cinta yang
paling mujarab, yang dijadikan Allah
sebagai penawar yang sejalan dengan
ketetapan syariat,” demikian Ibnul
Qayyim meyakinkan.
Cinta Tertinggi Hanya untuk
Allah dan Rasul-Nya
Rasulullah  bersabda, “Ada tiga
perkara apabila terdapat pada diri
seseorang, maka dia akan merasakan
manisnya iman. Ia menjadikan Allah
dan Rasul-Nya lebih dicintainya
daripada selain keduanya, ia mencintai
seseorang hanya karena Allah, ia
sangat benci kembali pada kekufuran
sebagaimana ia benci dicampakkan
ke dalam api.” (Riwayat Al-Bukhari
dan Muslim)
Karena itu, jika kita mencintai
seseorang, usahakan jangan sampai
melebihi cinta kita pada Allah dan
Rasul-Nya, agar cinta kita tidak
menggelincirkan diri kita dalam dosa?
sumber: Majalah Fatawa
Vol.IV/No.01 | Muharram 1429 / Januari 2008

Kamis

kisah wanita SHOLEHA

 
Di Madinah ada seorang wanita cantik shalihah lagi bertakwa. Bila malam mulai merayap menuju tengahnya, ia senantiasa bangkit dari tidurnya untuk shalat malam dan bermunajat kepada Allah. Tidak peduli waktu itu musim panas ataupun musim dingin, karena disitulah letak kebahagiaan dan ketentramannya. Yakni pada saat dia khusyu’ berdoa, merendah diri kepada sang Pencipta, dan berpasrah akan hidup dan matinya hanya kepada-Nya.
Dia juga amat rajin berpuasa, meski sedang bepergian. Wajahnya yang cantik makin bersinar oleh cahaya iman dan ketulusan hatinya.
Suatu hari datanglah seorang lelaki untuk meminangnya, konon ia termasuk lelaki yang taat dalam beribadah. Setelah shalat istiharah akhirnya ia menerima pinangan tersebut. Sebagaimana adat kebiasaan setempat, upacara pernikahan dimulai pukul dua belas malam hingga adzan subuh. Namun wanita itu justru meminta selesai akad nikah jam dua belas tepat, ia harus berada di rumah suaminya. Hanya ibunya yang mengetahui rahasia itu. Semua orang ta’jub. Pihak keluarganya sendiri berusaha membujuk wanita itu agar merubah pendiriannya, namun wanita itu tetap pada keinginannya, bahkan ia bersikeras akan membatalkan pernikahan tersebut jika persyaratannya ditolak. Akhirnya walau dengan bersungut pihak keluarga pria menyetujui permintaan sang gadis.
Waktu terus berlalu, tibalah saat yang dinantikan oleh kedua mempelai. Saat yang penuh arti dan mendebarkan bagi siapapun yang akan memulai hidup baru. Saat itu pukul sembilan malam. Doa ‘Barakallahu laka wa baaraka alaika wa jama’a bainakuma fii khairin’ mengalir dari para undangan buat sepasang pengantin baru. Pengantin wanita terlihat begitu cantik. Saat sang suami menemui terpancarlah cahaya dan sinar wudhu dari wajahnya. Duhai wanita yang lebih cantik dari rembulan, sungguh beruntung wahai engkau lelaki, mendapatkan seorang istri yang demikian suci, beriman dan shalihah.
Jam mulai mendekati angka dua belas, sesuai perjanjian saat sang suami akan membawa istri ke rumahnya. Sang suami memegang tangan istrinya sambil berkendara, diiringi ragam perasaan yang bercampur baur menuju rumah baru harapan mereka. Terutama harapan sang istri untuk menjalani kehidupan yang penuh dengan keikhlasan dan ketakwaan kepada Allah.
Setibanya disana, sang istri meminta ijin suaminya untuk memasuki kamar mereka. Kamar yang ia rindukan untuk membangung mimpi-mimpinya. Dimana di kamar itu ibadah akan ditegakkan dan menjadi tempat dimana ia dan suaminya melaksanakan shalat dan ibadah secara bersama-sama. Pandangannya menyisir seluruh ruangan. Tersenyum diiringi pandangan sang suami mengawasi dirinya.
Senyumnya seketika memudar, hatinya begitu tercekat, bola matanya yang bening tertumbuk pada sebatang mandolin yang tergeletak di sudut kamar. Wanita itu nyaris tak percaya. Ini nyatakah atau hanya fatamorgana? Ya Allah, itu nyanyian? Oh bukan, itu adalah alat musik. Pikirannya tiba-tiba menjadi kacau. Bagaimanakah sesungguhnya kebenaran ucapan orang tentang lelaki yang kini telah menjadi suaminya.
Oh…segala angan-angannya menjadi hampa, sungguh ia amat terluka. Hampir saja air matanya tumpah. Ia berulang kali mengucap istighfar, Alhamdulillah ‘ala kulli halin. “Ya bagaimanapun yang dihadapi alhamdulillah. Hanya Allah yang Maha Mengetahui segala kegaiban.”
Ia menatap suaminya dengan wajah merah karena rasa malu dan sedih, serta setumpuk rasa kekhawatiran menyelubung. “Ya Allah, aku harus kuat dan tabah, sikap baik kepada suami adalah jalan hidupku.” Kata wanita itu lirih di lubuk hatinya. Wanita itu berharap, Allah akan memberikan hidayah kepada suaminya melalui tangannya.
Mereka mulai terlibat perbincangan, meski masih dibaluti rasa enggan, malu bercampur bahagia. Waktu terus berlalu hingga malam hampir habis. Sang suami bak tersihir oleh pesona kecantikan sang istri. Ia bergumam dalam hati, “Saat ia sudah berganti pakaian, sungguh kecantikannya semakin berkilau. Tak pernah kubayangkan ada wanita secantik ini di dunia ini.” Saat tiba sepertiga malam terakhir, Allah ta’ala mengirimkan rasa kantuk pada suaminya. Dia tak mampu lagi bertahan, akhirnya ia pun tertidur lelap. Hembusan nafasnya begitu teratur. Sang istri segera menyelimutinya dengan selimut tebal, lalu mengecup keningnya dengan lembut. Setelah itu ia segera terdorong rasa rindu kepada mushalla-nya dan bergegas menuju tempat ibadahnya dengan hati melayang.
Sang suami menuturkan, “Entah kenapa aku begitu mengantuk, padahal sebelumnya aku betul-betul ingin begadang. Belum pernah aku tertidur sepulas ini. Sampai akhirnya aku mendapati istriku tidak lagi disampingku. Aku bangkit dengan mata masih mengantuk untuk mencari istriku. Mungkin ia malu sehingga memilih tidur di kamar lain. Aku segera membuka pintu kamar sebelah. Gelap, sepi tak ada suara sama sekali. Aku berjalan perlahan khawatir membangunkannya. Kulihat wajah bersinar di tengah kegelapan, keindahan yang ajaib dan menggetarkan jiwaku. Bukan keindahan fisik, karena ia tengah berada di peraduan ibadahnya. Ya Allah, sungguh ia tidak meninggalkan shalat malamnya termasuk di malam pengantin. Kupertajam penglihatanku. Ia rukuk, sujud dan membaca ayat-ayat panjang. Ia rukuk dan sujud lama sekali. Ia berdiri di hadapan Rabbnya dengan kedua tangan terangkat. Sungguh pemandangan terindah yang pernah kusaksikan. Ia amat cantik dalam kekhusyu’annya, lebih cantik dari saat memakai pakaian pengantin dan pakaian tidurnya. Sungguh kini aku betul-betul mencintainya, dengan seluruh jiwa ragaku.”
Seusai shalat ia memandang ke arah suaminya. Tangannya dengan lembut memegang tangan suaminya dan membelai rambutnya. Masya Allah, subhanallah, sungguh luar biasa wanita ini. Kecintaannya pada sang suami, tak menghilangkan kecintaannya kepada kekasih pertamanya, yakni ibadah. Ya, ibadah kepada Allah, Rabb yang menjadi kekasihnya. Hingga bulan kedepan wanita itu terus melakukan kebiasaannya, sementara sang suami menghabiskan malam-malamnya dengan begadang, memainkan alat-alat musik yang tak ubahnya begadang dan bersenang-senang. Ia membuka pintu dengan perlahan dan mendengar bacaan Al-Qur’an yang demikian syahdu menggugah hati. Dengan perlahan dan hati-hati ia memasuki kamar sebelah. Gelap dan sunyi, ia pertajam penglihatannya dan melihat istrinya tengah berdoa. Ia mendekatinya dengan lembut tapi cepat. Angin sepoi-sepoi membelai wajah sang istri. Ya Allah, perasaan laki-laki itu bagai terguyur. Apalagi saat mendengar istrinya berdoa sambil menangis. Curahan air matanya bagaikan butiran mutiara yang menghiasi wajah cantiknya.
Tubuh lelaki itu bergetar hebat, kemana selama ini ia pergi, meninggalkan istri yang penuh cinta kasih? Sungguh jauh berbeda dengan istrinya, antara jiwa yang bergelimang dosa dengan jiwa gemerlap di taman kenikmatan, di hadapan Rabbnya.
Lelaki itu menangis, air matanya tak mampu tertahan. Sesaat kemudian adzan subuh. Lelaki itu memohon ampun atas dosa-dosanya selama ini, ia lantas menunaikan shalat subuh dengan kehusyuan yang belum pernah dilakukan seumur hidupnya.
Inilah buah dari doa wanita shalihah yang selalu memohonkan kebaikan untuk sang suami, sang pendamping hidup.
Beberapa tahun kemudian, segala wujud pertobatan lelaki itu mengalir dalam bentuk ceramah, khutbah, dan nasihat yang tersampaikan oleh lisannya. Ya lelaki itu kini telah menjadi da’i besar di kota Madinah.
Memang benar, wanita shalihah adalah harta karun yang amat berharga dan termahal bagi seorang lelaki bertakwa. Bagi seorang suami, istri shalihah merupakan permata hidupnya yang tak ternilai dan “bukan permata biasa”.


(Dari kumpulan kisah nyata, Abdur Razak bin Al Mubarak)

Minggu

"Jika aku jatuh hati "



Bismillaahirrokhmanirrokhiim,...

Ya Alloh ,
jika aku jatuh cinta 
cintakanlah aku kepada insan yang melabuhkan cintanya kepada-MU 
agar bertambah kekuatanku untuk mencintai-MU 

Ya Muhaimin ,  
jika aku jatuh hati , 
izinkanlah aku menyentuh hati seorang insan yang hatinya tertaut kepada-MU 
agar tidak terjatuh aku ke dalam jurang cinta nafsu 

Ya Robbana , 
Jika aku telah menyayanginya ,
jagalah rasa ini sekedarnya  agar tidak melampaui rasa cintaku pada-MU 

Ya Robbul izati , 
sesungguhnya rasa cinta dan sayang ini adalah karunia -MU 
maka bimbinglah kami untuk menjadi insan yang senantiasa bersyukur atas rahmat & nikmat-MU 
pertemukanlah kami dalam mahligai yang Engkau Ridhoi 
Allohuma aamiin Ya Arkhama Rokhimin  


============<3<3<3==========


Jumat

~~** cinta yang SEDERHANA **~~

 
Wahai sahabat,
Apa yg membuatmu tertarik pada seseorang?
Apa yg membuatmu memutuskan untuk mencintai seseorang dengan segala kekurangannya?
Apa yg membuatmu memilih seseorang menjadi pendampingmu?

Duh… jawaban pertanyaan ini pasti telah ada didalam hati mu, dengan segala pertimbangan dan pemikiran yang dalam atau mungkin kamu hanya asal memilih/memutuskan?. Dan padahal sebelum memutuskan pilihanmu, kamu tentu menyadari bahwa masih banyak orang lain yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya, lebih alim daripada pasanganmu tetapi mengapa kamu tetap memilih untuk mencintainya?
Dan perlu kamu ketahui perasaan cinta, simpatik, tertarik, akan selalu datang dalam berbagai kesempatan pada kehidupan kita. Tetapi mengapa kamu tetap memilih untuk mencintainya?
Mungkin kamu sudah tahu, mencari seseorang yang sempurna sesuai keinginan hati itu sulit, jadi mengapa kamu tetap mencarinya? ini bukanlah suatu keputusasaan tapi Mengapa kamu tidak mencari yang seseorang yang tidak sempurna kemudian menjadikannya menjadi sempurna sesuai hatimu?.
Dan perlu kamu ketahui, kita hadir di kehidupan ini tentunya bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai tetapi untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna.
Maka sudah menjadi tugasmulah Wahai sahabat,
Jika pasanganmu belum bersinar, maka tugasmulah memancarkan cahayanya. Jika pasanganmu belum sempurna, maka tugasmulah yang membuatnya sempurna menurut hatimu.jangan kau menuntut untuk mendapatkan bidadari/pangeran yang sempurna, tapi binalah dan tuntunlah pasanganmu agar menjadi bidadari/pangeran yang sempurna menurutmu.Dan akhirnya semua yang kamu inginkan akan menjadi sempurna tentulah karena keberadaanmu secara bersama.

Ya Rabb….Aku tidak meminta seorang yang sempurna, namun aku meminta seorang yang tidak sempurna, sehingga aku dapat membuatnya sempurna dimataMU..”.
Ya Rabb….Jika orang lain memohon kepada-Mu untuk menikah dengan orang yang mereka cintai, maka aku memohon kepada-Mu, lapangkan hatiku untuk mencintai orang yang kelak mnjadi pendamping hidup ku .Allohuma aamiin 
 



Senin

~** wanita sholeha IDAMAN pemuda MUJAHID **~


"Indahnya kalammu wanita solehah yang berjuang disisi mujahid soleh....
Seindah-indah perhiasan dunia adalah wanita yang solehah...”

Kumulakan warkah ini dengan bait indah yang ditinggalkan Rasulullah saw kepada seisi alam. Wanita solehah! Idaman semua muslimin di alam maya ini. Alhamdulillah, itulah anjuran Islam yang kita cintai, pilihlah wanita yang mampu menyejukkan pandanganmu dan juga baitul muslim yang bakal dibina tika sampai saat itu, insyaAllah.
”Dinikahi seorang wanita itu kerana empat perkara hartanya, keturunannya, kecantikannya dan agamanya. Maka pilihlah hal keagamaannya, maka beruntunglah kedua-dua tanganmu..”

Wanita solehah idaman mujahid soleh yang malunya menjadi perisai dirinya, yang zikirnya menjadi penawar dirinya; tak gentar di acah mehnah duniawi kerana dia rindukan wangian syurgawi, dia berpegang pada janji yang terpatri di lubuk hati. Telah dinukilkan panduan sepanjang zaman, itulah lirikan utama buatmu memilih calon isteri. Tiap baris itu telah menjadi hafalanku sejak aku mengenali dunia baligh ini.

Jika harta yang kau idamkan, ketahuilah diriku tidak punya apa-apa harta di dunia ini melainkan ilmu agama yang telah dititipkan buatku oleh mama dan abah. Tiada harta untuk kupersembahkan, hanya ketenangan yang mampu aku sediakan buatmu kerana aku pernah terbaca kata-kata ...

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikannya di antaramu rasa kasih dan sayang.¨ (Rum: 21)

Jika keturunan yang mulia itu yang kau dambakan, ketahuilah jua aku di bawah pengawasan Allah sebagai penjaga mutlak diriku. Aku adalah keturunan mulia, ayahanda Nabi Adam as dan bonda Hawa a.s, sama seperti mu.
”... maka bertawakkallah kepada Allah, sesungguhnya Allah mengasihi orang yang bertawakal kepadaNya. Jika Allah menolong kamu maka, tiada seseorangpun yang boleh menghalang kamu, dan jika ia mengecewakan kamu, maka siapakah yang dapat menolong kamu sesudah Allah (menetapkan demikian) ? dan ingatlah kepada Allah jualah hendaknya orang yang beriman itu berserah diri...” (Ali Imran : 159-160)

Kecantikan, itulah pandangan pertama setiap insan. Malah aku meyakini bahawa kau juga tidak terlepas seperti insan yang lain. Ketahuilah, jika kecantikan itu yang kau inginkan daripada diriku, kau telah tersalah langkah. Tiada kecantikan yang tidak terbanding untuk kupertontonkan padamu. Telah aku hijabkan kecantikan diriku ini dengan amalan ketaatan
kepada tuntutan agama yang kucintai. Kau hanya membuang masa jika kau menginginkan kecantikan lahiriah semata-mata. Aku memerlukan engkau untuk bersama-samaku menegakkan dakwah islamiyyah ini, dan aku merelakan diri ini menjadi penolongmu untuk membangunkan sebuah markas dakwah dan tarbiyyah ke arah jihad hambaNya kepada Penciptanya yang agung. Pendirianku...pernikahanku akan ku jadikan medan pencarian ilmu agama sebagai risalah demi meneruskan perjuangan Islam. Aku masih kekurangan ilmu agama, tetapi berbekalkan ilmu agama yang telah dibekalkan ini. Aku ingin menjadi isteri yang sentiasa mendapat keredhaan Allah dan suamiku untuk memudahkan aku membentuk usrah muslim antara aku, suamiku dan anak-anak untuk dibaiahkan dengan ketaatan kepada Allah Yang Maha Esa. Aku bercita-cita bergelar pendamping solehah, seperti mana yang dijanjikan Rasul,
" Semoga Allah memberi rahmat kurnia kepada lelaki yang bangun di tengah malam lalu dia sembahyang dan membangunkan isterinya, maka sekiranya enggan juga bangun untuk bersembahyang, dia merenjiskan air ke mukanya. Semoga Allah memberi rahmat kurnia kepada wanita yang bangun di tengah malam lalu bersembahyang dan membangunkan suaminya. Maka jika dia enggan, dia merenjiskan air kemukanya."
(Riwayat Abu Daud dengan Isnad yang sahih)



Renungilah FirmanNya ini, lalu kau akan tahu hakikat diriku dan dirimu dipertemukan oleh Allah atas namanya pertemuan.
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan lelaki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) namaNya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.”(An Nisaa’ : 1) "Kaum lelaki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh kerana Allah telah melebihkan sebahagian mereka (lelaki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan kerana mereka (lelaki) telah menafkahkan sebahagian dari harta mereka".
(An-Nissa':34)

Membenarkan seperti apa yang telah Dia katakan dalam QalamNya yang mulia. Aku meyakini bahawa engkau adalah pemimpin untukku. Jadikanlah suatu pernikahan itu sebagai asas pembangunan iman dan bukannya untuk memuaskan bisikan syaitan yang menjadikan ikatan pernikahan sebagai tunjang nafsu semata-mata. Moga diriku dan dirimu sentiasa didampingi kerahmatan dan keredhaanNya. Lakukanlah tanggungjawabmu itu dengan syura kesabaran, qanaah ketabahan moga kita akan menjadi salah satu daripada jemaah saf menuju ke syurga insyaAllah.

Aku tidak menginginkan hantaran bersusun, mas kahwin yang hanya akan menyebabkan hatiku buta dalam menilai erti kita dipertemukan oleh Allah atas dasar agama. Cukuplah seandainya, maharku sebuah Qalam Mulia, Al-Quran, dan hadis-hadis Nabawi kerana aku meyakini bahawa Qalam itu mampu memimpin rumahtanggaku dalam meraih keredhaanNya bukan kekayaan dunia yang bersifat sementara. Jua tidak ternilai harga maruah diriku untuk dibanding dengan nilai wang ringgit atau nilai duniawi. Selaras jua dengan hadis Nabi, aku mahu jadi wanita yang punya barokah.

“Seorang wanita yang penuh barakah dan mendapat anugerah Allah adalah yang maharnya murah, mudah menikahinya, dan akhlaknya baik. Sebaliknya, wanita yang celaka adalah yang mahal maharnya, sulit menikahinya, dan buruk akhlaknya”

Bantulah aku dalam menjayakan agama Allah, kerana ia adalah laluan untuk aku menyempurnakan separuh daripada agamaku, insyaAllah. Akhlakmu yang terdidik indah oleh ibu bapa dan orang sekelilingmu, itulah yang aku harapkan daripada kekayaan duniawi yang kau sediakan.

Tidak lagi wujud keborosan dan kebakhilan kerana semuanya berada di dalam udara Qana'ah (berpuas hati dengan apa yang ada), redha dan yakin bahawa dunia ini bukanlah negara Janatunna'im. Lihatlah rumahtangga Rasulullah s.a.w kadang-kadang berlalu sebulan demi sebulan, pernah dapurnya tidak berasap kerana tidak ada bahan makanan yang dapat dimasak. Walaupun demikian susahnya, rumahtangga Rasulullah s.a.w tetap menjadi rumahtangga yang paling bahagia yang tidak ada tolok bandingnya hingga ke hari ini.
.::. Ya Allah, gembirakan kami dengan redhaMu.::.

 

Jumat



Bismillah,....

Ya  Alloh,....
aku kangen lagi padanya ,.... padanya ,.... pada hamba-MU
Yang Jauh di sebrang sana,.... dan penantian ini terasa begitu lama
tapi aku akan mencobanya untuk terus menantinya dengan . menghiasi diri ini menjadi sholeha untuk nya
 ...... ya untuknya ,.... untuk menuju ridho-MU Ya Alloh ,.... di taman mahligai impian yaitu suatu pernikahan menuju keluarga yang samara ,sakinah  ma wadah wa rohmah .aamiin

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~<3<3<3~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Cinta kepada Allah bagaikan api yang membakar semua yang dilewatinya, dan bagaikan Cahaya Allah yang menerangi semua yang tampak.

Bukti cinta kepada Allah adalah qalbu senantiasa mengingat-Nya, dan bukti
ketidakcintaan kepada Allah adalah qalbu tidak senantiasa mengingat-Nya.

Wahai Rabb-ku,
aku meminta-Mu dengan penuh tunduk, kerendahan dan kekhusyu'an.
Ampunilah daku serta rahmatilah diriku.
Jadikan aku hamba-Mu yang selalu rela dan puas dengan pemberian-Mu, serta selalu rendah hati dalam bertingkah laku
...
Jadikanlah hamba insan yang senantiasa bersyukur atas Rahmat & Karunia-MU
Begitu pula hamba-Mu yang semoga Engkau muliakan itu, senantiasa mengingatkanku dengan ayat-ayat Cinta-Mu…

"Jika engkau mencintai Allah Ta'ala, maka ikutlah aku, niscaya Allah akan mengasihi dan mengampuni semua dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS 3:31).

Subhanallah, dan aku pun sami’na wa atho’na dari setiap perkataan ayat-ayat-Mu, demikian pula dirinya…

Wahai Rabb-ku,
Jadikanlah cintaku kepada-Mu
melebihi kecintaanku kepada selain dari-Mu...
Jadikanlah rasa takutku kepada-Mu
melebihi rasa takutku kepada selain dari-Mu...
Penuhilah segala kebutuhan duniaku
dengan kerinduan untuk berjumpa dengan-Mu
...

Amin yaa Allah, dan kuserahkan hatiku yang sesungguhnya milik-Mu, agar ia mematuhi segala ketentuan-Mu…

Wahai… aku mencintaimu hanya karena Allah subhanahu wa ta’ala…


Barakallaahu fiikum,

Kamis

*** TAMAN CINTA,....***

Bismillahir-Rahmanir-Rahim


Wahai jiwa-jiwa yang tenang, kembalilah kepada TuhanMu dalam keadaan redha dan diredhai. Masuklah ke dalam golongan hamba-hambaKu, dan masuklah ke SyurgaKu (Surah Al Fajr ayat 27-30) 







Ya Allah, Tuhan Yang Maha Melindungi,
Jauhkan aku dari tipu daya syaitan
yang menyesatkan dengan kebimbangan tentang dunia


Jauhkan aku daripada hati yang ter
  oleh rindu yang bukan pada miliknya


Jauhkan aku daripada manusia memperdaya
dengan janji yang tidak pasti kebenarannya


Bilakah akan tiba
Waktu kerehatan yang aku rindu
Kerana aku lelah
Diperdaya kesesatan dunia


Dan beberapa hari aku dalam pelarian, menyelamatkan cinta yang ingin kupertahankan, akhirnya tiba jua aku di destinasi sebenar. Subhanallah....!! aku terduduk kekaguman. Di hadapanku adalah Taman Cinta yang amat indah. Bunga-bunga ketaatan menyambutku. Bayu hikmah membelai tubuh yang lesu, lalu membersihkan diri dari lelah diduga dunia. Dan tatkala aku menghirup segar dari sumur keampunan, jiwaku terasa bersih dan bertenaga. Aku berdiri apabila mendengar bisikan indah suatu janji, bahawa hidupku ini tidak lama dan pastinya tempat kekal aku di syurga jika aku bersabar dan bertakwa.

Indahnya Taman Cinta, sememangnya tak terucap dengan bicara dan tak tergambar dengan fikiran. Sementara aku sedang tercari-cari tempat berlindung dari segala yang menekan perjalanan hidupku. Di sini aku sudah tidak bimbang akan masalah dunia dan aku sudah tidak peduli akan manusia yang tidak memahami. Di sini, hanya aku dengan Khaliqku, di mana Dia mengurniakan perasaan qana'ah agar aku tidak berharap pada fana dunia, Dia mengurniakan hikmah agar aku bersabar dengan dugaanNya, dan Dia mengurniakan takdir yang terbaik agar aku Redha akan ketetapanNya.

Di Taman Cinta, hatiku bersemi mawar cinta yang mengagungkan Cinta Pencipta. Dengan siraman iman, tumbuh segar memutikkan amal soleh. Dibajai takwa, mekar mawar mengharum harapan hanya pada takdirNya yang terindah. Cinta kepada Allah. Cinta kerana Allah.



Di Taman Cinta, aku mengenal Allah melalui Kalam dan Zikrullah. Rasa berdosa memacu aku meninggalkan dunia lalu menyusuri jalan taubat. Aku mengenal Allah, KebesaranNya menundukkan hati Redha akan takdirNya. Kasih SayangNya memujuk diri sabar dengan kepedihan dunia. Maha Suci Allah yang melindungi diri dari kembali ke jalan duka.


Di Taman Cinta, aku menyusun segala peluang yang ada. Masa hidupku kuisi dengan segala yang mendekatkan aku padaNya. Siangnya aku menyusuri jalan ketetapan, mencari hakikat penciptaan yang menyubur pengabdian. Malam ku bersimpuh rindu, mengadu cinta dan mengharap keampunan.


Di Taman Cinta, aku terus menghirup segar CintaNya, yang menghidupkan iman di hati. Kuyakini kini, biarpun tiada teman hidup di sisi, namun aku tidak sunyi kerana Redha Allah menemani.


“Dan setiap mereka datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri ” (Surah Al-Isra’ ayat 13-14)

“Setiap orang dari kalian pasti diajak bicara Tuhan-Nya, tanpa penterjemah antara dirinya dengan-Nya” (Hadith muttafaq alaih)


Duhai Pemegang hati,
Yang menciptakan indah taman ini

Diseri bunga Cinta
Dipuput bayu Redha
Dihias hijau takwa
menyentuh rangkai raga
Ditemani riang ketaatan
Dihujani ikhlas pengabdian.


Duhai Yang mengurniakan Cinta
Bangkit diri penuh kesyukuran
Bersujud diri mengendong keinsafan

Demi kekal cinta di hati
Dan manis iman dalam diri
Tiada kucari selain Yang Agung menemani

Duhai yang Menjaga taman hati
Bahagia cintaku di taman sebenar indah
Yang tiada dapat dilihat dengan pandangan
Yang tiada dapat berbisik dengan pendengaran
Yang tiada dapat diungkap dengan kata-kata
Yang tiada dapat ditafsir dengan tulis bahasa


Duhai Cinta Yang sebenar Cinta
Hidup hati di bawah lembayung Hidayah-Mu
Subur hati dengan siraman Kalam-Mu
Tumbuh mekar jiwa yang takwa kepada-Mu.


Di saat ini, aku tiba di hadapan gerbang tarbiyyah, gerbang yang menyambut kehadiranku di Taman Cinta. Dan di saat aku menjejakkan kaki ke taman ini, kurafa'kan syukur ke Hadirat Yang Esa. Kerana aku yakin di taman ini, aku kini terselamat dari hambatan dunia...

Alkhamdulillahirobbil'alamiin
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



~yang merindu setitis kasih-MU => bening embun pagi ~



" kegundahan ku,...."



"Biarkan air langit-Mu ini menyamarkan air mataku, ya Rabb...,".

 "Sungguh, biarkan semua ini ku simpan sendiri. Jika itu luka, biarkan aku sendiri yang merasakan perihnya. Jika itu derita, biarkan aku yang merasakan sakitnya. Jika itu adalah duri, cukup aku saja yang tertusuk dan berdarah karenanya. Sungguh, tak ingin kubiarkan siapapun merasakan segala kegundahan dan perihnya hatiku. Tidak juga dia, ya Rabb... Cukup aku saja,".

"Rabb...bagaimana mungkin aku sanggup membagi segala gundah dan perih ini dengannya?? Sedangkan ia telah letih menanggung segala kebutuhanku dan bersabar atas segala sikapku. Aku malu jika masih harus mengeluh kepadanya. Pun aku tak sanggup untuk membebani lagi hati dan pikirannya. Betapa jahatnya aku jika kulakukan itu. Ah, aku malu sebenarnya untuk bercerita dan berkeluh kesah pada-Mu, ya Rabb...

 Tapi aku tak tahu lagi kepada siapa lagi aku berbagi tentang segala rasa ini, segala gundah dan perihnya hati ini. Pun Engkau telah tahu apa yang ada di hatiku, yang bahkan kadang tak terucapkan olehku. Tapi ijinkan aku mengadu kepada-Mu dengan lisanku, setidaknya itu akan membuatku merasa lega telah mengutarakannya kepadaMu... Mengutarakan segala rasa yang ada di dalam hatiku. Kusadari sepenuhnya bahwa ketenangan dan kedamaian itu akan kuperoleh hanya dari-Mu... Itulah kenapa aku akan merasa lebih baik setelah mengadu kepada-Mu... Mungkin Engkau sudah tahu apa yang akan kuutarakan kepada-Mu..
.
 Tapi ketidakbosanan-Mu menemaniku membuatku merasakan kedamaian setiap kali aku merasakan segala sakit ini... Setidaknya aku tak pernah merasa benar-benar sendiri, karena aku memiliki-Mu disini. Yang tak akan meninggalkan walau sekejap mata, yang tak kan pernah lelah menemaniku dan mendengar segala keluh kesahku, yang tak pernah berhenti untuk memberikan kasih sayangMu, dan selalu ada setiap kali aku membutuhkan-Mu..

Tunggu, aku sangat membutuhkan-Mu,
 di tiap detik hidupku, itulah kenapa aku begitu bergantung pada-Mu.
 Namun aku malu, kenapa aku masih lebih sering memikirkan makhluk-Mu dan segala ciptaan-Mu dibandingkan dengan memikirkan-Mu dan bersyukur kepada-Mu??
 Kenapa aku yang mengaku mencintai-Mu dan mencintai yang lain karena-Mu masih terkadang bahkan mungkin lebih sering menyebut nama makhluk-Mu bukan nama-Mu...

aku malu karena setiap kali aku datang tertatih dan
 Engkau menyambutku dengan serta merta penuh kasih sayang dan rasa cinta, kemudian ketika aku merasa bahagia aku meninggalkan-Mu dan hanya kembali dikala aku hampir atau mungkin kadang telah berputus asa terhadap makhluk-Mu... Aku malu kepada-Mu... Malu dengan pernyataan cintaku kepada-Mu, namun belum mampu kubuktikan itu... Aku malu kepada-Mu, ya Rabb...".....

                               Lenakan aku dalam kasih-MU duhai Yang Maha Pengasih & Penyayang

Rabu

DESTINASI CINTA


Menyingkap tirai hati
Mengintai keampunan
Di halaman subur rahmat-Mu, Tuhan
Tiap jejak nan bertapak
Debu kejahilan
Akan ku jirus dengan madu keimanan

Tak ternilai airmata dengan permata
Yang bisa memadamkan api neraka
Andai benar mengalir dari nasuha nurani
Tak kan berpaling pada palsu duniawi

Destinasi cinta yang ku cari
Sebenarnya terlalu hampir
Hanya kabur kerana dosa di dalam hati
Telah ku redah daerah cinta
Yang lahir dari wadah yang alpa
Tiada tenang ku temui
Hanya kecewa menyelubungi

Ku gelintar segenap maya
Dambakan sebutir hakikat
Untuk ku semai menjadi sepohon makrifat
Moga dapat ku berteduh di rendang kasih-Mu

Namun ranjaunya tidak akan sunyi
Selagi denyut nadi belum berhenti
Durjana syaitan kan cuba menodai
Segumpal darah bernama hati
(Destinasi cinta Ilahi)

Lestarikan wadi kalbuku, oh Tuhanku
Leraikan aku dari pautan nafsu
Biarpun sukar bagiku melamar redha-Mu
Namun masihku mengharap ampunan-Mu
Wahai Tuhanku... Ya Allah...
=====<3<3<3=====

" resent post "