Minggu

pesan dari seorang IBU yang BIJAK

Sudah berapa banyak kami lihat
Orang yang dirundung kesusahan
Sesudah itu datanglah kegembiraan yang mengiringinya



 
Ada sebuah pesan yang telah ditemukan diantara pesan-pesan dari kaum wanita arab, yaitu pesan Umamah binti Harits, yang biasa dijuluki dengan panggilan Ummu Iyas binti ‘Auf, kepada putrinya pada malam pernikahannya. Pesan yang disampaikan antara lain:

“Wahai putriku, sesungguhnya engkau sekarang beranjak dari nuansa yang selama ini engkau  hidup didalamnya dan engkau tinggalkan kehidupan yang selama ini biasa engkau alami. Seandainya ada seorang wanita yang tidak memerlukan suami karena kedua orang tuanya berkecukupan dan keduanya sangat memerlukannya, maka engkau adalah wanita yang paling tidak memerlukan suami. Akan tetapi, sidah menjadi takdir bagi wanita untuk diciptakan bagi laki-laki; begitu pula sebaliknya, laki-laki diciptakan untuk wanita. Oleh karena itu, kusampaikan beberapa pesan agar engkau bersama suami dapat mengarungi bahtera rumah tangga dengan baik.
  • Patuhlah kepada suami dengan menerima apa adanya dan mendengar kata-katanya dengan baik serta ketaatan
  • Senantiasalah engkau memperhatikan apa yang biasa dilihat matanya dan dicium oleh hidungnya. Untuk itu, jangan sampai pandangan matanya melihat hal yang buruk darimu dan jangan sampai hidungnya mencium darimu, kecuali bau yang harum.
  • Senantiasalah engkau memperhatikan waktu tidur dan makannya, karena sesungguhnya ketegangan rasa lapar itu amat sangat membakar dan kurang tidur itu dapat menimbulkan emosi kemarahan.
  • Jagalah hartanya dan peliharalah keluarga dan anak-anaknya. Adapun hal terpenting berkaitan dengan hartanya adalah mengaturnya dengan baik dan yang berkaitan dengan anak-anaknya adalah memelihara mereka dengan baik
  • Janganlah engkau mendurhakai perintahnya dan jangan membocorkan rahasianya, karena sesungguhnya jika engkau menentang perintahnya, berarti engkau akan membuat dadanya bergejolak; dan jika engkau membocorkan rahasianya, berarti engkau tidak akan luput dari pengkhianatannya. Selanjutnya hati-hatilah jangan sampai engkau memperlihatkan sikap gembira didepannya, sedang dia dalam keadaan bersedih; dan jangan pula engkau memprlihatkan kesedihan di hadapannya, sedang dia dalam keadaan gembira.
Pencerahan
Kebahagiaan anda tidak tergantung pada orang lain
Tetapi berada di tangan anda sendiri
Sudah berapa banyak kami lihat
Orang yang dirundung kesusahan
Sesudah itu datanglah kegembiraan yang mengiringinya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

" resent post "